Sekarang ini, komoditas pangan mengalami kenaikan harga, termasuk kedalam salah satunya cabai rawit. Penyebab kenaikan harga cabai rawit dikarenakan kurangnya pasokan cabai rawit ini dari petani. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, sebaiknya Anda memperhatikan cara budidaya cabai rawit supaya hasil panen melimpah.
Cabai rawit (Capsicum frutescens) adalah tanaman dari Benua Amerika. Tumbuhan ini cocok sekali
dikembangkan di daerah yang tropis terutama sekitaran khatulistiwa dan sangat cocok ditanam di dataran yang rendah dengan ketinggian mencapai 0 - 500 m dpl. Meski begitu, cabai rawit dapat tumbuh baik hingga ketinggian mencapai 1.000 m dpl. Budidaya cabai rawit lebih rendah risikonya dibandingkan cabai besar. Tumbuhan ini sangat tahan serangan hama, meski hama yang menyerang cabai besar dapat juga menyerang cabai rawit.
Baca Juga :
- Cara Menfaatkan Lahan Sempit Untuk Budidaya Sawi | Polybag Murah
- Menanam Tomat Unggulan Pakai Polybag
- Jual Plastik Polybag Surabaya
Memilihlah benih yang memiliki sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing. Apabila sulit didapatkan atau harganya sangat mahal, Kamu dapat menyeleksi benih - benih cabai rawit sendiri. Benih cabai rawit dapat didapatkan dari hasil panen yang sebelumnya. Pakailah buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang didapatkan pada periode panen biasanya mempunyai biji yang optimal.
Benih yang sangat baik mempunyai daya tumbuh hingga 80%. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya semakin terus berkurang. Apabila daya tumbuh cabai rawit kurang dari 50%, sebaiknya jangan pakai benih tersebut.
Penyemaian benih cabai rawit
Siapkan polybag yang memiliki ukuran 5×10 cm, setelah itu isi memakai media persemaian hingga 3/4 bagiannya. Media persemaian terdiri atas campuran tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Ayaklah dahulu bahan tersebut dan aduk merata. Lalu media pada persemaian siap, rendamlah benih cabai rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Setelah itu, masukkan benih cabai rawit ke polibag sedalam 0,5 cm, tutuplah permukaannya menggunakan media tanam. Penyiraman dikerjakan setiap pagi dan sore. Bibit cabai rawit baru dapat dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4 - 6 helai atau kira-kiranya berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah diawali mencangkul atau membajak lahan sedalam 40 cm. Setelah itu, buat bedengan dengan lebar antara 100 - 110 cm dengan tinggi 30 - 40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan, yaitu 60 cm. Campurlah pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15 - 20 ton/ha. Apabila tanahnya kurang subur, dapat juga ditambahkan urea, SP36, dan KCl secukupnya. Kamu dapat memakai mulsa dari jerami untuk dapat menghemat biaya. Sebab itu, kamu harus mengawasi supaya pemakaian jerami tak mengundang hama dan penyakit. Buatlah lubang tanam dengan jarak 50 - 60 cm. Lubangi tanam dibuat dua baris didalam satu bedengan dengan jarak antar 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig - zag tak sejajar.
Perawatan budidaya cabai rawit
Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Apabila konsidisi kering, tanaman cabai rawit dapat mati. Pemupukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak bibit ditanam. Setelah itu, berikan pemupukan susulan pada setiap habis panennya. Dapat memakai pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah kamu encerkan 100 ml pada setiap tanaman. Sementara itu, pupuk kompos sebanyak 500 - 700 gram. Dapat juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.
Hama dan penyakit
Tumbuhan cabai rawit sebenarnya lumayan tahan pada serangan hama. Namun, tak berarti kebal sama sekali. Hama yang dapat menyerang antara lain aphid, lalat buah, kepik, dan lain-lain. Sementara, penyakit yang biasa dapat menyerang tanaman cabai rawit merupakan patek, kerdil, keriting daun, dan busuk buah. Penyakit yang menyerang cabai kebanyakan terjadi pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi.
Pemanenan cabai rawit
Cabai rawit mulai berbuah dan dapat dipanen setelah berumur 2,5 - 3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen dapat berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabai rawit dapat mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut dapat berlangsung 15 - 18 kali. Pemanenan sebaiknya dikerjakan saat pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya.
Jika Anda Membutuhkan Dan Memerlukan Polybag untuk budidaya tanaman atau untuk pembibitan atau digunakan untuk yang lainnya dengan harga murah silakan Anda menghubungi kami melalui SMS/CALL pada hari dan jam kerja (Minggu dan hari besar TUTUP)
Telp : 031- 8830487Mobile : 0877 0282 1277 / 0812 3258 4950 / 0852 3392 5564
CATATAN :
– Harga netto (belum ternasuk PPN)
– Harga tidak mengikat dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
– Harga franco Surabaya, belum termasuk biaya pengiriman (ekspedisi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar